Setelah lama nggak nulis sendiri akhirnya aku punya niat
untuk nulis postingan sendiri lagi. Kali ini aku akan menulis tentang situs
jejaring sosial yang saat ini sedang membooming (tulisannya benar nggak tu). Tulisan
ini sebenarnya sih merupakan pendapat pribadiku sendiri aja tetang yang namanya
jejaring sosial. Jadi, boleng sependapat dan boleh juga nggak.
Apa sih jejaring sosial itu???
Apa sih arti dari jejaring
sosial (social media) itu? Dari penjelahanan internet aku temukan definisi
bahwa jejaring sosial (social media) adalah adalah struktur sosial yang
terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi yang menunjukan jalan di mana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas,
mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini
diperkenalkan oleh Profesor J.a. Banes pada 1954. Sedangkan situs
jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul
(yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau
lebih tipe relasi seperti nilai, visi, ide,
teman, keturunan, dll
.
.
Sejak komputer dapat dihubungkan satu dengan lainnya
dengan adanya internet, banyak upaya awal untuk mendukung jejaring sosial
melalui kmunkasi antar komputer. Situs jejaring sosial diawali oleh
Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar teman mantan
sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang mambuat ikatan tidak langsung. Kalo sekarang sih udah banyak
jejaring sosial yang berkembang, contohnya Friendster, Facebook, Twitter, Hi5,
Okurt, koprol, dan bahkan ada yang merupakan produk negeri sendiri seperti Salingsapa
dan Fupei. Aku emang nggak tahu semuanya sih, he...
Apa
sih fungsi
situs2 jejaring sosial itu sesungguhnya???
Kalo menurut aku sih fungsi utamanya tidak lain adalah untuk “berkomunikasi” antara orang
satu dengan yang lain ato bisa juga untuk menjalin pertemanan. Mungkin memang tak bisa
dipungkiri bahwa sekarang fungsi dari jejaring sosial sudah berkembang menjadi
bisnis tapi bagaimanapun juga fungsi utamanya ya tetap untuk berhubungan dengan
orang lain ato berteman.
Sebenarnya sangat aku sayangkan
apabila penggunaan sosial media ini disalah gunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Lihat saja ada kasus anak hilang karena pergi bersama teman dari jejaring
sosial atau ada penipuan yang berkedok jual beli barang.
Meskipun ada hal negatif seperti itu dari adanya jejaring
sosia, sebenarnya
kita tidak boleh langsung menyalahkan jejaring sosial ini apalagi bila ada yang
sampai
mengHARAMkan
(mudah2an nggak ada) karena yang salah itu adalah ORANG yang menggunakannya. Lihat
saja di jejaring sosial seperti Facebook misalnya ada banyak Fan Page yang
berisikan pengetahuan-pengetahuan menarik, motivasi hidup, ajaran agama, dan
lain-lain yang akan bermanfaat bagi yang MAU membaca.
Bagaimana
cara kamu menggunakan situs jejaring sosial milikmu???
Aku harap nggak ada jawaban TERSERAH GUE, karena di sini
aku mau tukar pendapat. Jadi, kalo mau ya monggo kalau nggak mau ya mongo juga,
terserah, hahahaha...
Menurut aku sih setiap status (kalo di
FB), tweet (kalo di Twitter), ato yang lainnya (aku nggak tahu bro) itu
sebenarnya sadar ato tidak itu
menggambarkan diri kita. Kita yang melukiskan bagaimana diri kita pada teman
jejaring sosial kita di situ.
Dari setiap tulisan yang kita buat, orang akan bisa menilai seperti apa sih
diri kita itu. Makanya aku cuman nyaranin agar jangan asal ketik aja biar kelihatan
eksis. Sebenarnya agak miris dan cukup ato mungkin lebih dari cukup kali ya
untuk disayangkan bila penggunaan jejaring sosial dilakukan sesukanya atas
dasar KEBEBASAN.
Mungkin banyak di antara kita yang tidak
terlalu memusingkan akan apa yang ditulis asalkan itu membuat kita senang sampai2
sebenarnya masalah pribadi yang seharusnya terjagapun dipublikasikan begitu
saja. Ingat Prend
jejaring sosial itu bukan DIARY yang bisa kita tulis apa aja di dalamnya.
Ya… emang sih dari salah satu fan page FB (aku lupa apaan) aku baca
bahwa lebih dari 50% mungkin 70%-80% (aku nggak tahu jelas, lupa) orang akan merasa lega dan puas setelah
menuliskan apa yang dirasakan saat itu dalam
akun jejaring sosialnya.
Apakah itu guna jejaring sosial? Sebagai TEMPAT SAMPAH? Hanya untuk kelegaan pribadi?
Bagaimana dengan orang lain? Suruh mikir sendiri, wkwkwkwk... Jangan egois dong coy.
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa
sekarang ini banyak sekali di jejaring sosial terpampang kata2 yang sebenarnya
tak mengenakkan bila dibaca, dari sindiran halus, kritikan pedas, bahkan secara
terang2an muncul kata2 caci maki yang ditonjolkan penulisannya (maksudnya
diberi tanda petik, pakai huruf besar semua, atau malah keduanya).
OK…, BENAR…, TEPAT..., NGGAK SALAH… kalo jejaring sosial
apapun itu adalah milik pribadi. Semua dibuktikan dengan adanya privasi kata
sandi yang hanya kita yang tahu. Kita mau nulis apa kek, itu adalah urusan kita,
itu adalah hak kita, itu adalah tanggung jawab kita sendiri, jadi orang lain
nggak boleh ikut campur. Apa iya? Ingat Prend
dari namanya aja jejaring sosial, apa? jejaring sosial, apa? aku tekanin lagi
JEJARING SOSIAL. Ada kata “SOSIAL” di dalamnya. Jadi, jejaring sosial itu
adalah milik pribadi yang berhubungan dengan sosial (orang lain), dalam hal ini
adalah teman kita di jejaring sosial yang sama. Jadi jejaring sosial itu
sebenarnya bukan milik pribadi sepenuhnya kecuali kalo emang nggak ada temenya
alias sendirian aja.
MENURUT aku nih, kita seharusnya tidak asal aja nulis
karena bagaimanapun juga tulisan itu akan terpampang di jejaring sosial kita
yang PASTI akan dibaca oleh orang lain. Orang lain yang dibicarakan (dihina,
dimaki, ato lainnya yang jelek2 maksudnya) pasti akan sakit hati kan. Orang lain yang bacapun bisa jadi ngerasa nggak nyaman. Aku sendiri
sudah ngrasain kok. Ketika buka langsung muncul cacian yang sangat jelas yang tentu aja jadi bikin ilfill. Ya meskipun itu
bukan ditujukan padaku tapi tetep aja ngerasa sebel coy saat ngebaca makian-makian. Biasanya sih kalo aku nemuin
begituan pasti langsung cepet2 diturunin biar nggak baca ato malah langsung log out. Mungkin aja dari
penulisnya berpendapat itu tulisan gue kalo nggak suka nggak usah baca. Tapi
bagaimana nggak mau baca kalo tulisan terpampang seperti itu dengan jelas kok.
Meskipun sekilas, namun nggak bisa dipungkiri saat kita meroller mouse (bahasa apaan
tuh) mata tak
sengaja membaca meski hanya sekilas itu tadi.
Belum lagi nih HANYA KARENA sebuah
status seseorang bisa saja membuat orang lain salah sangka. Sebenarnya yang
dikatakan ini tapi dianggap itu yang akhirnya malah menimbulkan konflik. Belum
lagi saling bales membales (bahasa apaan lagi tuh)
dengan status2 yang saling menghina.
Jadi, bertentangan ya dengan pendapat tadi ya?,
bukannya tambah teman malah bikin musuh. Oalah coy... coy...
Kalo aku sendiri sih punya pedoman
yaitu jika nggak bisa membuat status yang bagus mending nngak usah nytatus aja
(nytatus itu apaan ya???). Status2 yang beberapa orang nganggap basi seperti:
PANAS BGT, LAPER NIH, KEHUJANAN LG, BBKU EROR yang ngebuat yang baca
berkomentar sama yaitu
URUSAN LOE seperti itu bagiku lebih baik daripada ungkapan kekesalan pada seseorang apalagi yang berlebihan.
Jadi, menurut aku sih, dari pada nulis
status cacian, keluhan, sindiran dan sebagainya yang negatif2 tadi mending
tulis aja HAY KAWAN2 meskipun nanti nggak ada yang like maupun komen. Hahahahaha..
kasian banget sih kalo begitu. Untuk pedoman bisa lihat di Etika Menulis dalam Situs Jejaring Sosial. Di situ tertulis etika2 yang hendaknya digunakan dalam menulis ato menggunakan situs jejaring soaial yang menurutku bagus.
Menurut aku nih, jika memang ingin mengungkapkan
kekesalan aku saranin pakai sarana lain aja, misalnya ditulis di kertas,
dibikin perahu, lalu dihanyutkan di sungai biar sampai kepada dewa neptunus
(tuh kaya di novel
perahu kertas, hehehe…).
Ini cuman nyaranin aja ya (dipakai ya
syukur nggak dipakai ya terserah lah yang penting kan aku udah ngatain)
sebaiknya kita bisa menggunakan situs jejaring sosial itu secara arif (itu nama
aku) dan bijaksana (itu arti nama aku) agar fungi jejaring sosial dapat
terwujud sebenarnya yaitu untuk berinteraksi antar teman, bisa bikin tambah
teman, ato mungkin malah bisa ketemu jodoh. Bukannya malah ngerubah teman jadi
musuh.
Jika kamu ngerasa dihina di situs jejaring sosial, nggak
perlu dibales coy dengan hinaan yang sama karena itu berarti kamu sama aja
dengan orang itu. Ya kalo mau bales tulis aja dikomentarnya “ALHAMDULILLAH”.
Kenapa??? karena saat kamu dihina kan kamu ngerasa diinjak2 harga dirinya trus
menderita dan ngerasa teraniaya deh. Karena do’a orang teraniaya dikabulkan,
saat itu langsung do’a aja keinginanmu, contohnya agar kamu jadi orang kaya
tapi jangan lupa sekalian do’ain aku, wkwkwkwkwk... Aku bisa ngomong kaya’ gini
karena belum ngrasain, hehehehe... Sebenarnya sih NGGAK mau ngerasain,
hehehehe...lg
Nah kesimpulannya (ciye… kesimpulan) dari
apa yang aku tulis
di atas adalah menurut aku arti jejaring sosial adalah wadah untuk
saling berkomunikasi, sarana
untuk berTEMAN bukan untuk berMUSUHan, dan hendaknya bisa digunakan sacara bijaksana tiak
asal2an dengan beroedoman dengan satu kata yaitu kebebasan karena sebagai
manusia kebebasan itu bukan berarti semaunya sendiri tetapi ada tanggung
jawabnya dengan orang lain.
Menurut kamu sendiri apa arti jejaring sosial ini? Silahkan menjawab sendiri sesuai
keyakinan dan kepercayaan masing-masing, wkwkwkwkwk…
“MULUTMU ADALAH HARIMAUMU”
“BERKATALAH DENGAN BAIK AGAR ORANG LAIN MENILAIMU SEBAGAI
ORANG BAIK”
(kata-kata bukan hanya sesuatu yang
diucapkan tetapi bisa berupa tulisan yang terbaca orang lain)
maaf, jejaring sosial itu adlah social network, bukan social media.
ReplyDeletesocial media dan social network itu berbeda, terima kasih :)
.
OK deh, makasih atas koreksinya. Biar ane ganti judulnya
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete