Bagi agan dan sista yang telah bekerja, pasti kan pernah menghadapi
seseorang yang disebut atasan. Sebagai manusia juga, atasan memang berbeda-beda
sifat dan perilakunya kepada bawahannya (karyawannya). Ada atasan yang ramah,
cuek, bersahabat, judes, dan lain-lain. Sebagai anak buah, memang seyogyanya
kita bisa mengerti sifat atasan kita dan berusaha memahami karakternya dengan
sebaik-baiknya. Untuk itu, kita harus pandai-pandai dalam menghadapi atasan
dengan sifatnya itu.
Pada kali ini ane akan ngebahas cara menghadapi atasan yang suka mengkritik hasil kerja karyawannya. Hal-hal yang perlu digaris bawahi di sini sebagai berikut
Pada kali ini ane akan ngebahas cara menghadapi atasan yang suka mengkritik hasil kerja karyawannya. Hal-hal yang perlu digaris bawahi di sini sebagai berikut
- Di sini ane mengatakan cara menghadapi, artinya bagaimana kita agar bersikap. Jadi, jangan disamakan dengan sikap “cari muka” di depan Bos agar kita disukai. Bukan itu lho ya!
- Di sini ane mengatakan atasan yang suka mengkritik, bukan atasan yang suka mencari-cari kesalahan anak buahnya. Apakah ada? Ya ada lah. Seorang Bos juga manusia kan, jadi adalah yang kaya’ gitu.
Kritik : kecaman atau
tanggapan , kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap
suatu hasil karya, pendapat, dsb
Mengkritik : mengemukakan kritik, kecaman
Mengkritik : mengemukakan kritik, kecaman
Jadi, menurut ane seperti ini:
Jika atasan itu mengemukakan kesalahan kita dengan harapan agar kita bisa memperbaiki kesalahan kita, itulah yang disebut kritik. Sedangkan jika atasan terlihat “seakan” mencari-cari suatu hal yang tidak sesuai atau langsung mencap “salah” sehingga bisa membuat kita down, itu yang namanya mencari-cari kesalahan. Kenapa atasan bisa mencari-cari kesalahan? Jawabannya simpel aja, mungkin si Bos nggak suka dengan Anda (entah karena sikap atau masalah pribadi) dan mungkin si Dia memang ingin Anda out kali, hahahahaha...
OK-lah nggak usah bertele-tele lagi. Sesuai judul ane akan ulas cara
menghadapi atasan yang selalu mengkritik.
Langkah-langkah Menghadapi Atasan yang Selalu Mengkritik
Atasan yang selalu mengkritik memang terkesan menjengkelkan, tapi sebenarnya atasan yang seperti itu memiliki pemikiran yang cerdas dan mempunyai harapan tinggi kepada bawahannya. Memang benar kalau atasan mungkin jarang memberikan umpan balik atau bimbingan. Dia seakan tak pernah puas dengan hasil kerja karyawannya.
Langkah-langkah Menghadapi Atasan yang Selalu Mengkritik
Atasan yang selalu mengkritik memang terkesan menjengkelkan, tapi sebenarnya atasan yang seperti itu memiliki pemikiran yang cerdas dan mempunyai harapan tinggi kepada bawahannya. Memang benar kalau atasan mungkin jarang memberikan umpan balik atau bimbingan. Dia seakan tak pernah puas dengan hasil kerja karyawannya.
Jika mendapatkan atasan seperti itu, beginiah langkah-langkah yang bisa
kita lakukan untuk menghadapinya:
1. Jangan Menghindar
1. Jangan Menghindar
Jangan menghindar saat atasan anda
datang. Tak ada gunanya anda menghindar karena jika anda dibutuhkan pasti anda
dicari. Ya kan? Kalau anda dicari, memang mau sembunyi di kolong meja?atau di
tempat sampah kaya’ di film2? Enggak kan? Nah, langkah baiknya adalah hadapi
atasan anda, terima telfonnya jika memang anda ditelfon, dan perhatikan
baik-baik apa yang dia katakan kepada anda.
2. Berteman dengan Asistennya
2. Berteman dengan Asistennya
Anda bisa mengenal baik sekretarisnya,
asistennya, atau koleganya. Hal ini amat penting karena dari mereka mungkn anda
bisa mengenal sifat dan karakter sebenarnya dari atasan anda. Dan yang paling
penting adalah mereka bisa memberi “alarm” pada anda saat anda ingin mengajukan
sesuatu padahal suasanya hati Bos sedang kalut.
3. Ikuti Irama Jam Kerja
3. Ikuti Irama Jam Kerja
Ikuti jam kerja bos jika memungkinkan.
Maksudnya adalah jika dia biasa datang di kantor pada waktu yang lebih awal,
anda sebaiknya bisa datang lebih awal juga. Tapi jika dia datangya telat, ya
anda jangan ikut telat juga. Anda bisa dipecat kalau kaya’ gitu. Ya nggak sih?
Hahahahaha....
4. Buat Catatan
4. Buat Catatan
Ketika Bos memberika instruksi tentang
pekerjaan anda dengar dan catat hal-hal penting yang diutarakan. Jadi jika
pekerjaan selesai, anda bisa mengecek dahulu apakah hasil pekerjaan anda ini
sesuai dengan instruksi atasan atau belom.
5. Konfirmasi dan Perhatikan Tenggang Waktu
5. Konfirmasi dan Perhatikan Tenggang Waktu
Konfirmasi dan perhatikan baik-baik
tenggang waktu anda untuk menyelesaikan pekerjaan. Jangan sampai ada
miskominikasi atau kesalahpahamam karena si Bos bisa saja marah karena
kesalahan seperti itu.
6. Berusaha Tepat Waktu
6. Berusaha Tepat Waktu
Berusahalah untuk tepat waktu terhadap tenggang waktu
yang diberikan. Banyak atasan yang memilih anak buahnya kerja tepat waktu
daripada yang hasil kerjanya sempurna tetapi molor. Hal itu pasti berhubungan
dengan deadline perusahaan yang tentu nggak bisa dikompromi. Meskipun begitu,
berusahalah untuk menghasilkan pekerjaan terbaik, kalau bisa serahkan hasil
kerja anda sebelum tenggang waktu yang ditentukan. Hal ini berguna agar anda
masih memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki kesalahan jika atasan meminta
revisi
7. Belajar dari Kesalahan
7. Belajar dari Kesalahan
Ketika anda berbuat kesalahan, ingat
baik-baik kesalahan anda. Jangan sampai kesalahan yang sama anda perbuat lagi.
Selain itu anda juga bisa belajar dari kesalahan teman kerja anda. Cari
informasi dari orang-orang yang pernah menjadi anak buahnya. Kesalahan yang
pernah dilakukan teman kerja lain bisa kita ambil pelajarannya agar kita tidak
melakukan kesalahan tersebut.
8. Menjalin Hubungan Baik dengan Teman Kerja
8. Menjalin Hubungan Baik dengan Teman Kerja
Dengan menjalin hubungan baik dengan
teman kerja, maka kita bisa meminta pendapat darinya saat kita kurang mengerti
dengan apa yang harus kita lakukan. Jika hubungan kita baik, pastilah dengan
senang hati rekan kerja kita akan memberika masukan kepada kita. Jika hubungan
kita buruk, mau tanya siapa coba?
Nah, begitulah cara yang bisa kita gunakan untuk menghadapi atasan yang suka mengkritik. Sebagai anak buah memang kitalah yang wajib memahami karakter si Bos, jangan mengharapkan sebaliknya. Satu lagi hal yang penting, jangan pernah berusaha menjadi “penjilat” atau berusaha “memakai topeng” karena hal itu pasti nggak akan bisa terus menolong anda, selain itu sekali anda ketahuan, maka hanya satu kata buat anda, yaitu BYE!!!!!!!
Sumber : Koran Tribun Jogja edisi Sabtu/15 Februari 2014 dengan tambahan dan perubahan dari ane
Nah, begitulah cara yang bisa kita gunakan untuk menghadapi atasan yang suka mengkritik. Sebagai anak buah memang kitalah yang wajib memahami karakter si Bos, jangan mengharapkan sebaliknya. Satu lagi hal yang penting, jangan pernah berusaha menjadi “penjilat” atau berusaha “memakai topeng” karena hal itu pasti nggak akan bisa terus menolong anda, selain itu sekali anda ketahuan, maka hanya satu kata buat anda, yaitu BYE!!!!!!!
Sumber : Koran Tribun Jogja edisi Sabtu/15 Februari 2014 dengan tambahan dan perubahan dari ane
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar terhadap tulisan ini, tapi dengan kata2 yang baik ya! Heehehehe....