Suatu saat aku membaca sebuah tulisan yang cukup bagus menurutku. Sebuah kisah tentang pensil dan penghapus. Beginilah kisahnya...
Kisah Pensil dan Penghapus
Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."
Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."
Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."
Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."
Tahukah kamu ???
Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."
Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."
Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."
Tahukah kamu ???
Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....
Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
"Hingga saat ini...
Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.
Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."
Kisah ini saya dedikasikan secara khusus kepada orang tua saya dan seluruh orang tua kalian.
Sumber: http://apakah-ini-itu.blogspot.com/2011/12/renungan-kisah-si-pensil-dan-penghapus.html#ixzz2DaZQZftA
Wow ..., kisah sederhana ini memberikan sebuah peajaran kepada kita tentang segitunya perhatian orang tua kepada kita apalagi seorang ibu. Maka alangkah baiknya jika kita bisa menghargai dan menghormati setiap perhatian yang orang tua berikan kepada kita. Janganlah kita mudah berburuk sangka terhadap orang tua kita sendiri karena bagaimanapun juga orang tua akan selalu mengharapkan yang terbaik bagi kita.
Cerita di atas juga memberikan gambaran kepada kita bahwaperan orang tua tidak akan pernah berhenti, kecuali mereka telah meninggal. Sangat miris ketika aku mengetahui ada orang yang merasa sudah dewasa tapi merasa tidak bebas karena hidupnya masih diatur oleh orang tua.
Sekarang gini deh saat kita masih kecil, orang tua selalu melarang kita untuk tidak ini dan tidak itu. Saat itu kita mungkin berpikir klo orang tua kita itu nggak bisa ngelihat kita senang tapi setelah dewasa kalian sudah paham kan maksudnya? Jadi sekarang gini deh, cobapikitkan sendiri jika kamu emang sudah dewasa harusnya kamu sudah paham dong dengan semua itu, ya nggak?
Seperti saat kita masih kecil itu, mungkin kita akan marah dan benci pada orang tua karena memang kita tidak tahu maksud sebenarnya. Tapi ingat frend, sekali lagi jika memang kamu merasa sudah dewasa maka harusnya kamu bisa tahu gimana sih orang tua kamu. Apakah orang tua kamu akan menghancurkanmu? Orang tua bukanlah seorang teman atau pacar atau suami atau istri yang bisa saja menjadi seorang "Penghianat" tapi orang tua adalah "Manusia" yang mungkin paling berpeluang untuk tidak menghianatimu dalam kehidupan ini.
Jadi aneh aja, kalo hanya demi seseorang yang baru tahu saat kamu dewasa kamu mengorbankan seseorang yang sudah melakukan segalanya demi kamu sejak kamu masih kecil. So, cintailah orang tua kita sebelum ada kata sesal di kemudian hari dan ingat penyesalan itu selalu datang belakangan dan segala yang telah terjadi nggk bisa diulang karena di dunia nyata nggak ada Doraemon, huahahahahah....
Cerita di atas juga memberikan gambaran kepada kita bahwaperan orang tua tidak akan pernah berhenti, kecuali mereka telah meninggal. Sangat miris ketika aku mengetahui ada orang yang merasa sudah dewasa tapi merasa tidak bebas karena hidupnya masih diatur oleh orang tua.
Sekarang gini deh saat kita masih kecil, orang tua selalu melarang kita untuk tidak ini dan tidak itu. Saat itu kita mungkin berpikir klo orang tua kita itu nggak bisa ngelihat kita senang tapi setelah dewasa kalian sudah paham kan maksudnya? Jadi sekarang gini deh, cobapikitkan sendiri jika kamu emang sudah dewasa harusnya kamu sudah paham dong dengan semua itu, ya nggak?
Seperti saat kita masih kecil itu, mungkin kita akan marah dan benci pada orang tua karena memang kita tidak tahu maksud sebenarnya. Tapi ingat frend, sekali lagi jika memang kamu merasa sudah dewasa maka harusnya kamu bisa tahu gimana sih orang tua kamu. Apakah orang tua kamu akan menghancurkanmu? Orang tua bukanlah seorang teman atau pacar atau suami atau istri yang bisa saja menjadi seorang "Penghianat" tapi orang tua adalah "Manusia" yang mungkin paling berpeluang untuk tidak menghianatimu dalam kehidupan ini.
Jadi aneh aja, kalo hanya demi seseorang yang baru tahu saat kamu dewasa kamu mengorbankan seseorang yang sudah melakukan segalanya demi kamu sejak kamu masih kecil. So, cintailah orang tua kita sebelum ada kata sesal di kemudian hari dan ingat penyesalan itu selalu datang belakangan dan segala yang telah terjadi nggk bisa diulang karena di dunia nyata nggak ada Doraemon, huahahahahah....
"I LOVE MY PARENT AND MY FAMILY"
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar terhadap tulisan ini, tapi dengan kata2 yang baik ya! Heehehehe....